Dimana hanya diri-Nya lah yang pantas memilikinya. Nama-nama indah yang menunjukkan kesempurnaan dan keagungan Allah ini tidak lain adalah Asmaul Husna. Asmaul Husna terdiri dari 99 nama. Dimulai dari Ar-Rahman yang berarti Yang Maha Pengasih hingga As-Shabuur yang berarti Yang Maha Sabar. Nama-nama indah Allah ini perlu diketahui oleh setiap
- Meskipun manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan penuh kesalahan, namun Islam mengategorikan manusia sebagai makhluk paling mulia di muka bumi, serta lebih tinggi derajatnya dibandingkan makhluk-makhluk Allah SWT lainnya. Kemuliaan derajat manusia ini karena ia dibekali keistimewaan ilmu pengetahuan, kepandaian bahasa al-bayan, rasio akal, serta tamyiz, kemampuan membedakan hal baik dan buruk, sebagaimana dinyatakan Muh. Dawang dalam Kemuliaan Manusia dalam Al-Quran 2011. Makhluk-makhluk lainnya, seperti binatang tidak memiliki kemampuan kompleks di atas, bahkan malaikat pun dianggap lebih rendah posisinya dibandingkan manusia. Sebab, malaikat tidak bersifat tamyiz. Malaikat hanya patuh pada Allah SWT dan tidak memiliki pilihan untuk melakukan maksiat. Pilihan dan kesadaran terhadap yang benar hak dan yang salah batil inilah yang merupakan keistimewaan terbesar pada diri manusia. Namun, jika manusia tidak bisa memanfaatkan keistimewaan ini, maka derajatnya akan direndahkan serendah-rendahnya, bahkan lebih dari binatang. Sementara itu, jika ia berhasil mengendalikan hawa nafsu dan kesadarannya, maka manusia akan memperoleh ganjaran derajat paling tinggi di sisi Allah SWT. Berikut ini beberapa bukti kemuliaan manusia yang diajarkan Islam beserta dalilnya dalam Al-Quran. 1. Manusia dikaruniai pengetahuanSebagaimana dijabarkan dalam surah Al-Baqarah ayat 30, Allah menyampaikan gagasannya kepada para malaikat bahwasanya ia akan menciptakan manusia. Lantas, para malaikat bertanya kepada Allah SWT, untuk apa ia menciptakan manusia yang akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah. Allah kemudian menyatakan bahwa manusia dikaruniai pengetahuan. Dengan demikian, mereka tidak selamanya akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, melainkan punya pilihan untuk melakukan kebaikan memakmurkan bumi atau menghancurkannya. Pengetahuan yang dikaruniakan Allah SWT ini dijelaskan dalam ayat berikutnya, terutama ketika Allah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada Adam AS. Hal ini merupakan kemuliaan pertama yang membuat manusia lebih unggul dari malaikat. "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama [benda-benda] seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!'," QS. Al-Baqarah [2] 31. 2. Manusia dikaruniai akal dan pilihan untuk mempertimbangkan perkara baik dan burukSebagaimana disebutkan di atas, malaikat tidak memiliki pilihan sebagaimana manusia. Demikian juga binatang hanya dikendalikan oleh insting sehingga tidak bisa memperhitungkan yang hak dan batil. Sementara, manusia dikaruniai akal untuk mempertimbangkan baik dan buruk atas suatu tindakan atau peristiwa di muka bumi ini. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT âBarang siapa menghendaki [untuk menjadi orang beriman] maka berimanlah, dan barang siapa menghendaki [untuk menjadi orang kafir] maka kafirlah,â QS. Al-Kahfi [18] 29. 3. Manusia memiliki fisik yang sangat baikAllah menciptakan manusia dengan fisik dan anggota tubuh terbaik sesuai fungsi dan kegunaannya. Dengan fisik yang sempurna, manusia dapat melakukan banyak hal yang tak bisa dicapai makhluk-makhluk lain di muka bumi ini. Allah SWT berfirman "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk [fisik] yang sebaik-baiknya," QS. At-Tin [95] 4. 4. Manusia adalah khalifah di muka bumiBerdasarkan kemuliaan manusia yang disebutkan di atas, Allah mengangkat derajat manusia di muka bumi ini sebagai khalifah, sebagai pemimpin yang bertugas untuk memakmurkan semesta. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT âIngatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat âSesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi,â QS. Al-Baqarah [2] 30. 5. Takwa sebagai indikator kemuliaanMeskipun manusia adalah makhluk yang mulia di muka bumi ini, namun yang derajat tertinggi di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa di antara manusia itu sendiri. "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,â QS. Al Hujurat [49] 13. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Yulaika Ramadhani
Artikelyang saya kirimkan kepada para pembaca bulan ini, saya ambil dari Buletin Momentum yang diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia. Saya harap, Anda akan mendapat beberapa 'insight' dari pembahasan tentang 'Kemuliaan bagi Allah" yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong ini. Selamat membaca dan merenungkan! In Christ, Yulia Oen
Pertanyaan Jawaban Kemuliaan Allah adalah keindahan dari Roh Allah. Ini bukan keindahan buatan atau keindahan material, melainkan keindahan yang memancar dari karakter-Nya, bersumber penuh dari-Nya. Yak 110 menyebut orang kaya âkedudukannya yang rendahâ, menunjukkan bahwa kemuliaan tidak berarti kekayaan atau kekuasaan atau keindahan material. Kemuliaan ini dapat memahkotai seseorang atau memenuhi dunia. Kemuliaan ini bisa terlihat dalam diri manusia dan dunia, namun bukan berasal dari keduanya; melainkan dari Allah. Kemuliaan manusia adalah keindahan yang berasal dari roh manusia, yang bisa saja salah dan cepat berlalu, dan karena itu dapat mempermalukan â seperti yang dinyatakan ayat itu kepada kita. Namun kemuliaan Allah, yang terwujud dalam semua atribut ilahi-Nya, tidak akan pernah berlalu. Kemuliaan-Nya itu bersifat kekal. Yes 437 mengatakan bahwa Allah menciptakan kita dalam kemuliaan-Nya. Dalam konteks di ayat lain, ini berarti manusia âmemuliakanâ Allah karena melalui manusia kemuliaan Allah dapat terlihat dalam segala hal seperti kasih, musik, kepahlawanan, dan sebagainya â hal-hal yang berasal dari Allah yang kita bawa âdalam bejana tanah liatâ 2 Kor 47. Kita adalah bejana yang âmengandungâ kemuliaan-Nya. Segala hal dapat kita lakukan dan kita temukan dalam Dia. Allah berinteraksi dengan alam dengan cara yang sama. Alam menunjukkan kemuliaan-Nya. Kemuliaan-Nya ini tampak dalam pikiran manusia di dunia dalam berbagai cara, dan seringkali dengan cara berbeda-beda bagi setiap orang. Seseorang dapat merasa senang dengan melihat pegunungan, sementara seseorang yang lain dapat menyukai keindahan lautan. Namun di balik semuanya itu kemuliaan Allah berbicara pada setiap manusia dan menghubungkannya dengan Allah. Melalui cara ini, Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia; tidak peduli apa ras, budaya, atau lokasi mereka. Seperti Maz 191-4 mengatakan, âLangit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.â Maz 7324 menyebut surga sebagai âkemuliaanâ. Itu sebabnya kita sering mendengar orang Kristen menyebut orang yang telah meninggal sebagai ciptaan âyang diangkat dalam kemuliaan,â meminjam ungkapan dari kitab Mazmur. Ketika orang Kristen meninggal, ia akan diangkat ke hadirat Allah, dan dalam hadirat Allah ia akan dilingkupi oleh kemuliaan Allah. Ia akan diangkat ke tempat di mana kemuliaan Allah benar-benar tinggal â keindahan Roh Kudus akan tinggal di sana karena Ia akan berada di sana. Lagi-lagi, keindahan Roh Kudus atau esensi Allah adalah âkemuliaanâ-Nya. Di tempat tersebut, kemuliaan-Nya tidak perlu datang melalui manusia atau alam, melainkan terlihat secara jelas, seperti disebutkan dalam 1 Kor 1312, âKarena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.â Dalam pandangan duniawi, kemuliaan ialah keindaha yang bertumpu pada hal material dari dunia Maz 3720, Maz 4917. Dalam pandangan tersebut, kemuliaan pasti akan lenyap. Alasan kemuliaan itu lenyap dikarenakan hal yang terkait materi tidak bersifat kekal. Setiap benda akan menjadi kering dan layu, namun kemuliaan yang melekat padanya tetap merupakan milik Allah, dan akan kembali kepada-Nya ketika kematian menjemput benda tersebut. Pikirkan tentang orang kaya yang sebelumnya dibahas. Ayat tersebut menyatakan, âorang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.â Apa maksud hal tersebut? Ayat ini menegur orang kaya untuk menyadari bahwa kekayaan, kekuasaan, dan keindahannya berasal dari Allah, maka ia harus rendah hati dengan menyadari bahwa Allah sendiri yang menjadikannya demikian, dan memberikan segala hal yang dimilikinya saat ini. Dengan mengetahui bahwa ia akan mati seperti rumput, maka ia seharusnya sadar bahwa Allah sendiri yang memberikannya kemuliaan itu. Kemuliaan Allah adalah sumber, mata air tempat segala kemuliaan terkecil berasal. Karena Allah adalah sumber kemuliaan, Ia tidak akan mengizinkan adanya anggapan bahwa kemuliaan bisa datang dari manusia, ciptaan manusia, ataupun dari alam semesta. Dalam Yes 428, kita dapat melihat kecemburuan Allah mengenai kemuliaan-Nya. Kecemburuan mengenai kemuliaan-Nya datang ketika Paulus berbicara dalam Rom 121-25 ketika ia menjelaskan mengenai cara umat menyembah ciptaan mereka ketimbang menyembah Sang Pencipta. Dengan kata lain, mereka lebih melihat obyek dimana kemuliaan Allah terwujud, ketimbang memuliakan Allah karena hal itu. Mereka malah menyembah binatang atau pohon atau manusia lain karena keindahan yang berasal dari benda tersebut. Ini adalah inti penyembahan berhala yang sangat umum ditemukan. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan ini. Kita telah âmenukarâ kemuliaan Allah dengan âkemuliaan manusia.â Ini kesalahan yang terus-menerus dilakukan umat manusia percaya kepada hal duniawi, hubungan yang duniawi, kekuatan atau talenta atau keindahan yang berasal daripadanya, ataupun bersandar kepada kebaikan yang mereka lihat pada manusia lain. Namun, ketika hal-hal tersebut hilang dan gagal memenuhi tujuannya, orang-orang menjadi putus asa. Apa yang kita perlukan ialah menyadari bahwa Allah itu tak berubah. Dalam kehidupan, kita akan menyadari bahwa hal itu terwujud di sini dan di manapun, di dalam diri seseorang, di hutan, ataupun melalui kisah kasih atau kepahlawanan, fiksi atau non-fiksi, ataupun kehidupan pribadi kita. Namun, pada akhirnya hal itu akan kembali kepada Allah. Satu-satunya cara untuk bisa sampai kepada Allah hanyalah melalui anak-Nya, Yesus Kristus. Kita akan menemukan sumber dari segala keindahan dalam diri-Nya, di surga, jika kita tinggal di dalam Kristus. Tidak ada yang akan hilang dari diri kita. Setiap hal yang lenyap dalam kehidupan ini akan kita temukan kembali di dalam Dia. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah yang dimaksud dengan kemuliaan Allah itu?
Berdoaatau memohon kepada Allah sesuai hajat harus dilakukan dengan cara sebaik mungkin, penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa doanya akan dikabulkan Allah SWT. Dalam berdoa, manusia dianjurkan untuk tawaddu' yaitu bersimpuh mengakui kelemahan dan keterbatasan serta memohon pertolongan-Nya dengan penuh harap. 2. Akhlak Mahmudah Terhadap Makhluk
Jakarta Sifat-sifat Allah SWT wajib diketahui oleh umat Muslim. Dengan mengimani dan percaya dengan sifar-sifat Allah SWT sebagai cerminan seorang hamba yang beriman. Sifat-sifat Allah SWT sejatinya ada tak terbatas, namun yang perlu diketahui oleh umat Islam ada 20 sifat-sifat wajib Allah. Tentu selama ini kita telah mengetahui dan mengimani Asmaul Husna sebagai nama-nama baik Allah, namun sifat-sifat Allah ini juga penting untuk diketahui dan diteladani bagi seluruh umat Muslim. Secara umum, sifat-sifat Allah dikelompokkan menjadi tiga yakni sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil Allah, dan sifat-sifat jaiz atau mumkin. Jika ditotal, keseluruhan sifat-sifat Allah adalah 41 sifat-sifat Allah. Berikut ini ulas mengenai sifat-sifat Allah dan maknanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat 20/1/2023.Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa Allah tidak makan, tidak minum. Inilah menurut Quraish Shihab yang pertama diteladani oleh seorang muslim dalam Sifat-Sifat AllahIlustrasi mesjid dengan tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Foto Abdullah Oguk/ umum, para ulama berpendapat bahwa sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Setiap muslim wajib untuk mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah dibagi menjadi tiga bagian, yakni sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil, dan sifat-sifat jaiz. Sifat-sifat wajib Allah merupakan sifat yang harus ada pada Dzat Allah swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Sifat-sifat wajib Allah tidak dapat diserupakan dengan sifat-sifat makhluk-Nya maka sifat Allah wajib diyakini dengan akal wajib aqli dan berdasarkan Al Qurâan dan hadits Nabi saw. Sedangkan, sifat yang mustahil bagi Allah sifat- sifat yang tidak mungkin ada dan pasti tidak dimiliki oleh Allah dan merupakan lawan kepada sifat wajib. Sementara itu, sifat-sifat jaiz adalah sifat yang boleh ada atau tidak ada pada Allah Al-qur'an sumber PixabaySeperti yang telah dijelaskan di atas, sifat-sifat Allah sendiri dibagi menjadi 3 bagian yakni sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil, dan sifat-sifat jaiz atau mumkin. Berikut ini rincian dari sifat-sifat wajib Allah SWT, yakni 1. Wujud artinya Ada 2. Qidam artinya Terdahulu 3. Baqa artinya Kekal 4. Mukhalafatuhu lilhawadits artinya Berbeda dengan makhluk Nya 5. Qiyamuhu binafsih artinya Berdiri sendiri 6. Wahdaniyat artinya Esa atau satu 7. Qudrat artinya Kuasa 8. Iradat artinya Berkehendak atau berkemauan 9. Ilmun artinya Mengetahui 10. Hayat artinya Hidup 11. Sama' artinya Mendengar 12. Basar artinya Melihat 13. Kalam artinya Berbicara 14. Qaadiran artinya Berkuasa 15. Muriidan artinya Berkehendak menentukan 16. 'Aliman artinya Mengetahui 17. Hayyan artinya Hidup 18. Sami'an artinya Mendengar 19. Bashiiran artinya Melihat 20. Mutakalliman artinya Berbicara Selain sifat-sifat wajib Allah, berikut ini juga ada sifat-sifat mustahil yang dimiliki oleh Allah adalah 1. Adam artinya Tiada 2. Huduts artinya Baru 3. Fana artinya Berubah-ubah atau akan binasa 4. Mumatsalatuhu lilhawadits artinya Sama dengan makhlukNya 5. Qiamuhu bighairih artinya Berdiri Nya dengan yang lain 6. Ta'addud artinya Lebih dari satu atau berbilang 7. Ajzun artinya Lemah 8. Karahah artinya Tidak berkemauan atau terpaksa 9. Jahlun artinya Bodoh 10. Al-Maut artinya Mati 11. Shummum artinya Tuli 12. Al-Umyu artinya Buta 13. Al-Bukmu artinya Bisu 14. Ajizan artinya Lemah 15. Mukrahan artinya Tidak menentukan atau terpaksa 16. Jahilan artinya Yang bodoh 17. Mayitan artinya Keadaan Nya yang mati 18. Ashamma artinya Tuli 19. A'maa artinya Keadaan Nya yang buta 20. Abkam artinya Bisu Sementara itu, untuk sifat-sifat jaiz atau mumkin Allah SWT adalah sebagai berikut ini 1. Fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Dalil-Dalil tentang Sifat-Sifat AllahIlustrasi Al-Qurâan sumber pixabayAdapun dalil tentang sifat-sifat Allah dalam surat Al Quran adalah sebagai berikut 1. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Al-Baqarah ayat 163 "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia" - Al-Baqarah 163 2. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Al Baqarah ayat 20 "Sesungguhnya Allah itu Amat Berkuasa atas segala sesuatu" - Al-Baqarah 20 3. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Al Baqarah ayat 29 "Dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu" - QS. Al-Baqarah 29 4. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Yasin ayat 82 "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya "Jadilah!" maka terjadilah ia"- QS. Yasin 82 5. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Asy Syura ayat 11 "... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat" - QS. Asy-Syura 11 6. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Al Baqarah ayat 255 "Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup, yang berdiri sendiri... " - QS. Al-Baqarah 255 7. Sifat-sifat Allah terkandung dalam surat Al-Qurâan pada Surah Al Hadid ayat 3 "Dialah Yang Awal tidak berpemulaan dan Yang Akhir tidak berkesudahan... " - QS. Al-Hadid 3* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Z56ow. s9ceof57zb.pages.dev/164s9ceof57zb.pages.dev/143s9ceof57zb.pages.dev/133s9ceof57zb.pages.dev/172s9ceof57zb.pages.dev/72s9ceof57zb.pages.dev/4s9ceof57zb.pages.dev/388s9ceof57zb.pages.dev/245s9ceof57zb.pages.dev/29
sifat kemuliaan allah harus diteladani oleh manusia dengan cara